Pusat Studi Interdisipliner Agama dan Budaya (PSIAB) menyelenggarakan program rutin bulanan “Ngaji Kitab Suci” (NGaKiS), sebuah inisiatif dialog lintas iman yang konsisten dan
transformatif bagi generasi muda. Kegiatan perdana diluncurkan pada 26 September 2024. Setiap minggu terakhir bulan, sekitar 25 anak muda (sebagai partisipan yang terdiri dari para mahasiswa dan santri/mahasiswa teologi) dari komunitas Muslim dan Kristen berkumpul di PSIAB. Mereka secara bersama-sama membaca dan mengkaji mendalam kitab suci masing-masing: Al-Qur’an dan Alkitab.
Program ini mengadaptasi metode Scriptural Reasoning (Penalaran Kitab Suci), sebuah tradisi dialog Kitab Suci yang berkembang di lingkungan akademis terkemuka, seperti Universitas
Cambridge dan Universitas Oxford di Inggris, sejak beberapa dekade silam. PSIAB menghadirkan pendekatan serupa dengan konteks dan semangat ke-Indonesia-an.
Hingga Mei 2025, kegiatan yang difasilitasi oleh dua staf akademik PSIAB (Sdr. Arif Asaldin Bate’e dan Imam Taufiq) ini telah berjalan dengan konsisten setiap bulan. Fokus utamanya bukan hanya untuk memperdalam pengetahuan peserta tentang kitab suci agamanya sendiri, tetapi juga untuk memperkaya perspektif mereka. Melalui dialog langsung, peserta belajar melihat
bagaimana pemeluk agama lain memahami teks-teks suci dalam tradisi religius masing-masing, menumbuhkan penghargaan pada perbedaan penafsiran dan keyakinan.
“Kekuatan program NGaKiS ini terletak pada ruang aman yang tercipta untuk saling mendengar dan belajar,” jelas salah satu fasilitator kegiatan di PSIAB. Lanjutnya, “Peserta tidak hanya memahami teksnya lebih dalam, tetapi juga mengalami langsung bagaimana saudara sebangsa dari keyakinan berbeda menghayati dan merenungkan kitab suci mereka. Ini adalah
pembelajaran hidup yang sangat berharga bagi toleransi dan harmoni.”
NGaKis merupakan wujud nyata komitmen PSIAB dalam mempromosikan kajian interdisipliner agama dan budaya, khususnya melalui dialog praktis dan konstruktif antarumat beragama.
Program yang sepenuhnya digagas dan dijalankan oleh PSIAB ini menjadi salah satu wadah penting bagi generasi muda untuk membangun pemahaman lintas iman yang lebih inklusif dan kritis.

